Kamis, 10 September 2020

BAB4 Contoh Kasus - Jenis Jenis Perangkat Lunak Pengembang Game

 BAB4 Contoh Kasus

4.1 Tahap Pengembangan Game

    Berbagai software pembuatan game telah tersedia untuk dapat memudahkan kita dalam menciptakan sebuah game. Dan berbagai pihak juga berlomba lomba untuk memproduksi game secara cepat dan menarik. Namun hingga saat ini perusahaan - perusahaan pengembang game masih menggunakan metodologi waterfall yang telah banyak digunakan oleh kompetitornya. Masalah utama dengan industri pengembangan game adalah banyak perusahaan yang menggunakan metodologi yang kurang tepat untuk membuat game dan banyak perusahaan yang menduplikasi gameplay dari sebuah game yang sukses kemudian dengan menambahkan sedikit modi kasi pada asset dan tema yang mengakibatkan versi game yang dihasilkan kurang lebih sama.

4.1.1 Agile Metodologi

    Pada buku ini penulis akan menjelaskan metodologi pengembangan game dengan menggunakan Agile methodology. Agile methodology didasarkan pada implementasi lebih dari dokumentasi dengan kolaborasi pelanggan dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan berubah dengan cepat. Agile methodology digunakan sebagai alternatif untuk metode tradisional dalam pengembangan game. Karakteristik utama dari agile methodology adalah kerjasana antara developer dengan pelanggan, kesederhanaan, individu, interaksi, adaptif dan menjadi inkremental. Karakteristik ini penting untuk memahami pendekatan game development berdasarkan agile methodology. Keseluruhan proses dalam membangun game melalui beberapa langkah sebagai berikut :





1. Pre Production merupakan proses pertama yang dilakukan dalam membangun sebuah game. Dimana dalam proses ini bertepatan dengan fase 1 dan 2 dalam desain game yaitu concept development dan Design.

(a) Concept Development

Fase concept development adalah membuat konsep kasar sebuah game yang akan dibuat. Ini termasuk enkapsulasi data, pemetaan konsep agar mempermudah untuk struktur pemograman, dan kemampuan untuk mengelompokan perilaku diantara objek. Ada beberapa poin pada fase concept development :

    Requirement Elecitation

Requirement elecitation diuraikan menjadi tiga kegiatan. Pertama adalah requirement elecitation dari berbagai sumber individu, kemudian memastikan bahwa kebutuhan semua pengguna seperti kontrak, standar, spesi kasi, juga dokumen konsisten dan layak, selanjutnya melakukan validasi bahwa persyaratan sudah akurat dari kebutuhan pengguna.

    Brainstroming

Setelah mendapatkan kebutuhan dari pengguna, tahap selanjutnya yaitu brainstroming. Brainstroming merupakan teknik dalam mengestraksi ide ide. Prisip dalam brainstroming adalah quantity over quality artinya utama sebanyak banyaknya ide yang dihasilkan sebelum kualitas dan feasibilitas dari suatu ide yang dikemukakan.

Hasil dari brainstroming adalah konsep konsep yang akan dipergunakan dalam membangun game.

    Game Concept

Game concept merupakan tahap lanjutan dari brainstorming. Setelah menghasilkan banyak ide kemudian dilakukan diskusi mendalam mengenai ide ide yang memiliki prioritas tinggi. Hasil dari diskusi ini adalah ide mengenai game yang akan dikembangkan kedepannya.

(b) Design

Fase kedua terdiri dari desain sistem dan desain konseptual yang terperinci, ditulis dalam game desain dokumen (GDD). Game designer akan membuat GDD (Game Design Document) yang nantinya akan memberikan deskripsi rinci tentang gameplay, jenis game, karakter dll. GDD atau Game design document adalah dokumentasi yang dipergunakan pada tahap game design. GDD berfungsi untuk menangani masalah komunikasi ide dan konsep game, sekaligus menjadi buku panduan kearah mana game akan dikembangkan. Dengan adanya GDD, perubahan signi kan yang merombak konsep sehingga pengembangan dari awal. GDD mencakup hal hal berikut :

    Tentukan game : mengartikulasikan sejelas mungkin tentang game.

    Inti gameplay : menjelaskan tampilan utama, aktivitas player, dan antarmuka pengguna.

    Gameplay kontekstual : menu, game mechanics, dan gameplay.

    Storyline : menjelaskan cerita game, latar belakang karakter, level, dan misi.

    Game assets : mengumpul spritesheet, audio, sound e ects, dan musik.

2.    Implementation

Fase ini adalah fase inti pada metode pengembangan agile, yaitu melakukan pengembangan secara berkala dari pembuatan assets seperti gambar dan musik hingga proses code. Sehingga hasil pengembangan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan customer.

3.    Testing

Fase ini dianggap sebagai produk nal, yang kemudian dilakukan pengujian akhir. Kemudian dilakukan proses debugging akhir (tidak ada penambahan tur lagi) untuk integrasi per unit produk. Proses dilanjutkan dengan membuat dokumentasi akhir, kemudian melakukan pelatihan pada end user sebelum digunakan kepada user yang sesungguhnya.

4.    Deployment

Fase yang terakhir adalah fase deployment yang merupakan fase untuk me-release sebuah game kedalam industri.


4.2 Tools Pengembangan Game




    Berbagai tools pengembangan game atau yang biasa disebut game engine telah banyak tersedia dan dapat di gunakan secara gratis. Pada buku ini akan menjelaskan game engine Unity sebagai tools yang akan digunakan untuk mengembangkan ataupun membuat game. Spesi kasi minimum pada perangkat desktop windows untuk dapat menjalankan Unity adalah sebagai berikut:

 

    Windows 7/8/10 (32-bit atau 64-bit)

    RAM 3 GB

    Tersedia 2 GB kosong pada harddisk (saat instalasi)

Unity merupakan game engine yang banyak digunakan oleh developer - developer game. Hal ini dikarenakan unity menyediakan tutorial ataupun dokumentasi yang cukup lengkap bagi pengguna yang baru belajar menggunakan game engine ini dan Unity juga memiliki interface yang mudah digunakan. Ada beberapa keuntungan yang membuat Unity disukai oleh para developer game, diantaranya:

1.    Kemudahan membuat game dalam berbagai platform

Unity mendukung lebih dari 25 platform digital. Pengguna bisa memilih untuk membangun game berbasis Windows, Android, iOS, Mac, Xbox, PS4, Tizen, dan sebagainya cukup dalam satu perangkat lunak.

2.    Kemampuan membuat berbagai jenis game

Dengan memanfaatkan Unity Game Engine, pengguna dapat membuat berbagai macam game baik game 2D atau game 3D seperti RPG, game edukatif puzzle, game racing, multiplayer game, dan lainnya.

3.    Kemudahan dalam berkolaborasi di Unity

Pengguna bisa melakukan kolaborasi dengan anggota tim secara mudah. Tersedia tur berupa Unity Teams yang memungkinkan hal ini. Lewat Unity Teams, pengguna dapat berbagi ataupun melakukan sinkronisasi proyek dengan anggota lain dalam waktu singkat. Unity Team bekerja dengan sistem cloud. Dengan cara kerja seperti ini, pengguna bisa berkolaborasi secara jarak jauh.

4.    Penggunaan yang mudah

Membuat game dengan Unity menjanjikan cara yang sangat praktis. Unity Game memiliki sebuah tur menarik yang disebut Play Mode. Fitur ini memungkinkan pengguna mencoba game yang tengah dibuat secara langsung tanpa menunggu proses compile. Keberadaan tur ini membuat pengguna bisa membangun game dalam waktu yang ringkas.

5.    Komunitas yang besar

Komunitas para pengguna Unity Games juga sangat besar. Keberadaan komunitas menjadi faktor penting dalam pengembangan game. Lewat komunitas tersebut, pengguna bisa memperoleh banyak informasi penting. Bahkan, Pengguna juga bisa berkolaborasi dengan sesama developer lewat forum Unity.

6.    Gratis

Game engine ini dapat digunakan secara gratis. Pihak Unity memberi keleluasaan pemakaian Unity Game secara cuma-cuma untuk personal, lengkap dengan segala tur yang tersedia.

4.3 Komponen User Interface Pada Unity


Pada buku ini, penulis akan menjelaskan tentang komponen komponen user interface yang ada pada Unity. Berikut adalah komponen komponen Unity 3D:


  1. Scene 
    Scene adalah window yang digunakan untuk melihat secara visual tampilan dari game yang kita bangun. Di dalamnya kita bisa melihat dan mengatur objek objek yang telah dimasukkan ke dalam scene.
  2. Project Window
    Project window digunakan untuk mengatur aset aset seperti le - le, texture, model 3D, scripting dan lain lain. File le yang ada di project window akan disimpan ke dalam harddisk dengan struktur le yang sama pada project window
  3. Hierarchy
    Hierarchy adalah window yang berisi GameObject atau kumpulan GameObject yang ada di dalam Scene. Jika pada project window berisikan aset yang ada di dalam harddisk, maka Hierarchy berisikan aset yang akan digunakan di dalam scene. Urutan GameObject bisa di pindah posisinya dan bisa di grupkan menjadi parent and child. Untuk menambahkan atau memasukan aset dari project window, dapat dilakukan dengan cara drag and drop.
  4. Inspector
    Inspector adalah window yang menampilkan keterangan dari objek atau aset yang sedah dipilih dan window ini juga dapat digunakan untuk mengatur komponen dari objek yang kita pilih. tampilan dan isi dari komponen berbeda beda tergantung dari GameObject yang kita pilih.Window Inspector bisa menampilkan informasi dari nama GameObject, komponen komponen, dan lain-lain.
  5. Game View
    Game view adalah window yang digunakan untuk melihat tampilan ketika game dijalankan.
  6. Tools
    Tool adalah tombol yang digunakan untuk memodi kasi GameObject atau biasa disebut dengan transform tools. Diberi nama transform tools karena tombol tombol ini dapat men-transformasikan GameObject yang ada pada tampilan Scene.

4.4 Pemanfaatan Unity Game Engine


    Dengan popularitas Unity Game Engine yang tinggi, banyak pengembang yang memanfaatkan Unity sebagai engine untuk mengembangkan game mereka baik untuk platform mobile atau desktop. Berikut merupakan beberapa contoh game yang menggunakan Unity Game Engine. 

1. Assasin’s Creed: Identity 
Assassin’s Creed: Identity merupakan game seri Assassin’s Creed yang tidak kalah populernya. Game ini bergenre action role-playing dan pertama kali diluncurkan secara global pada tahun 2016 di berbagai platform seperti IOS dan Android.




2. Bungee ght the Origin of Bungee Man 
Game yang dikembangkan oleh kajewdev ini menawarkan gameplay yang interaktif dan santai. Game ini bergenre endless arcade yang artinya game ini hanya bertujuan untuk meraih score tertinggi dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2020



3. Shadow Fight 3
Shadow Fight 3 merupakan game yang dibuat oleh Nekki dan cukup populer. Game ini bergenre role-playing ghting dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2017.



4. HearthStone
HearthStone merupakan game yang dikembangkan oleh blizzard entertainment, Game ini bergenre card battle action yang menawarkan gameplay interaktif, santai dan menyenangkan. Game ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2014.



Pokemon Mystery Dungeon : Rescue Team DX merupakan game seri pokemon yang dikembangkan oleh The Pokemon Company. Pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 dan game ini hanya diluncurkan pada platform nintendo dan nintendo switch.





6. League of Legends: Wild Rift
League of Legends: Wild Rift merupakan game yang dikembangkan oleh Riot Games. Game ini bergenre Multiplayer Online Batle Arena (MOBA) dan akan segera diluncurkan pada tahun ini.




7. Call of Duty: Mobile
Call of Duty: Mobile merupakan game populer bergenre FPS yang dikembang kan oleh Tencent Games yang diluncurkan pada oktober 2019.



8. Subnautica
Subnautica merupakan game berbasis PC dan konsol yang bergenre open world survival action-adventure yang diluncurkan pada december 2014 dan dikembangkan oleh Unknow Worlds Entertainment.




0 komentar:

Posting Komentar